Minggu, 02 Oktober 2022

Load Balance PCC dengan Recursive Gateway

   Konektivitas yang lancar menjadi salah satu prioritas utama di jaringan internet. Menggunakan 2 atau lebih jalur internet pada jaringan juga menjadikan load balance menjadi fitur paling diminati pada pengguna internet. Load balance PCC merupakan salah satu teknik load balance yang paling stabil dan menarik dicoba karena menggunakan fitur mangle.


    Perlu diketahui, saat menggunakan load balance kita perlu waspada jika terdapat salah satu link yang mati. Agar lebih aman, gunakan failover pada jaringan load balance. Bagi teman-teman yang belum mengerti mengenai Load balance PCC, bisa melihat penjelasan detailnya pada artikel berikut ini : Load Balance PCC.

   Mekanisme pengecekan apakah link ISP putus atau tidak, bisa menggunakan check gateway. Tetapi agar lebih akurat, kita bisa juga menggunakan recursive gateway dengan memanfaatkan Scope dan Target Scope. Saat menggunakan recursive, kita bisa melakukan pengecekan secara berkala ke IP yang ada di internet. Hal ini digunakan untuk memastikan, dimana link terputus dan rule failover tetap berjalan normal. Penjelasan mengenai recursive gateway ada pada artikel berikut ini : Recursive gateway

Pada artikel kali ini, kami akan membahas bagaimana jika kedua fitur ini digabungkan? Yaitu Load balance PCC dengan recursive gateway. Berikut topologi yang akan kami gunakan :

 

Sebelum menerapkan recursive gateway, pastikan router sudah terpasang konfigurasi PCC, terutama pada Firewall Mangle.
Untuk langkah awal, buat static route yang digunakan sebagai trigger recursive gateway. Rule ini yang akan digunakan untuk recursive gateway default route.
Sebagai contoh, kami akan menggunakan IP yang ada di internet.
IP=1.1.1.1 untuk ISP1 dan IP=9.9.9.9 untuk ISP2



Untuk membedakan antara trigger ISP1 dan ISP2, ubah parameter Scope pada rule tersebut. Dalam kasus ini, scope ISP1 adalah 30 dan scope ISP2 adalah 31.

Selanjutnya, tambahkan default route berdasarkan mark-routing PCC yang sudah dibuat sebelumnya. Untuk gateway yang digunakan, bisa menggunakan IP yang sudah ditentukan sebelumnya, yaitu 1.1.1.1 untuk ISP1 dan 9.9.9.9 untuk ISP2.
Agar recursive bisa berjalan normal, arahkan Target-Scope berdasarkan rule trigger yang sudah dibuat sebelumnya.
Default route ISP 1 menggunakan target scope=30
Default route ISP 2 menggunakan target scope=31



Pada kedua rule default route, tambahkan check-gateway ping untuk pengecekan secara berkala. Hasilnya, router akan secara otomatis melakukan pengecekan ping secara berkala ke 1.1.1.1 dan 9.9.9.9.

Selanjutnya, tambahkan rule backup untuk kedua default gateway tersebut untuk menghindari salah satu link terputus. Pastikan distance yang digunakan lebih besar dibandingkan rule utama.



Agar router tetap bisa mengakses internet, tambahkan default gateway tanpa parameter mark-routing.
Hasilnya pada tabel routing akan menjadi berikut ini :



Konfigurasi ini bisa menjadi solusi jika anda ingin menerapkan failover pada jaringan load balance, tetapi pengecekannya akan lebih akurat. Karena pengecekan link terputus langsung menuju ke IP di internet. Bisa juga dimodifikasi menuju IP tertentu seperti alamat sebuah website sesuai dengan kebutuhan.